Okupasi Terapi ( OT) adalah suatu profesi pelayanan kesehatan yang khusus membantu masyarakat di segala umur untuk menciptakan kemandirian dalam aktifitas sehari-hari. Untuk kasus anak, kemandirian mereka mencakup “bermain dan belajar, mampu bina diri serta mampu berinteraksi social sesuai dengan usianya”.
OT pada anak memfasilitasi sensory dan fungsi motorik yang sesuai pada pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menunjang kemampuan anak untuk dapat bermain, belajar dan berinteraksi di lingkungannya.
Contoh perilaku yang dapat diassesmen oleh OT’s diantaranya adalah :
- Kurang PD
- Kesulitan meniru dan melanjutkan aktifitas. Contohnya :senam
- Menolak kontak mata
- Terlalu aktif dan tidak focus
- Kesulitan pada motorik halus seperti ( menulis, mengancing baju, melipat kertas)
- Tidak bisa menerima perubahan rutinitas
- Sangat berhati-hati dan tidak mau mencoba hal baru
- Lebih suka menyendiri disbanding bermain dengan teman (harus diperhatikan usianya)
- Masalah dalam melakukan sesuatu yang membutuhkan penggunaan kedua tangan seperti : menggunting, meronce, bermain balok konstruksi, menalikan tali sepatu.
- Jalan jinjit
- Clumcy (gerakan terkesan kaku / kikuk), sering tersandung, sering jatuh
- Tidak suka atau menjauhi berayun, meluncur, bermain trampoline, meloncat, bermain karet/lompat tali, mengayuh sepeda.
- Jarang mau bermain pada permainan aktifitas motorik kasar, menolak atau takut pada escalator, elevator, mobil atau pesawat terbang.
- Tidak suka /menolak mewarnai atau menggambar.
- Pilih-pilih makanan karena tekstur makanan tertentu
- Tidak menyukai baju tertentu (karena tekstur bahan, label pada kerah baju, bahan baju seperti bahan kaos kaki)
- Sering tidak sadar pada benturan, atau memar, benjol – ketidaksadaran body
Apakah yang dilakukan oleh Okupasi Terapis (OT’s)??OT’s merupakan professional health care yang secara dynamic dan menyeluruh membantu meningkatkan kemampuan seseorang pada bermacam lingkungan sekitar. OT’s pada anak membantu anak untuk menghadapi tantangan yang membangun kemampuan dan ketertarikan seperti :
MenulisMenulis merupakan tugas utama pada anak usia sekolah, dan ini dibutuhkan perjuangan, kemauan serta kemampuan oleh beberapa anak. Menulis kata atau kalimat merupakan suatu proses yang kompleks, karena dibutuhkan koordinasi mata, tangan, cara memegang pensil, pembuatan huruf sertu postur tubuh yang baik. OT’s dapat mengevaluasi komponen-komponen dasar yang membantu anak menulis seperti menilai kekuatan ototnya, ketahanan anak menulis, koordinasi dan control motorik oleh karenanya OT’s memiliki strategi khusus untuk membangun kemampuan perkembangan anak.
Kemampuan proses sensoriKetika sensori kita terintegrasi dengan baik, banyak system saraf yang bekerja sama oleh sehingga kita dapat berinteraksi dan berbaur dengan lingkungan secara efektif. Anak dengan ketidakmampuan timbal balik yang tidak sesuai tentang rasa raba, meposisikan tubuh, gerakan, atau gravity struggles akan merasakan ketidaknyamanan dalam hal keamanan untuk menghindari bahaya, kurang percaya diri serta ketidakmampuan dalam berinteraksi dengan teman. Okupasi Terapi anak dibimbing pada aktifitas-aktifitas yang tepat dan sesuai untuk kebutuhan jumlah sensori anak seperti input suara, sentuhan, tekanan dan gerakan (lihat pembahasan Sensori Integrasi pada posting berikutnya ^_^). Ketika input sensori yang diberikan sudah tepat, maka hal ini berpengaruh kepada outputnya menjadi lebih terkoordinasi dengan baik sehingga anak dapat menciptakan pondasi kemapuan keterampilan yang kompleks sekalipun.