Kota
home tentang kami hubungi kami
facebook twitter google plus youtube

facebook facebook
twitter twitter
LOGIN ANGGOTA
Email
Password
  lupa password?
Pendaftaran
Sekolah/Kursus/Daycare
GRATIS!
Jika Anda ingin mendaftarkan sekolah/kursus/daycare ke AkuPintar.info,
silakan klik tombol di bawah ini:

artikel icon   ARTIKEL

Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak

Apakah anakku bisa menjadi seperti Roger Federer, juara tenis tingkat dunia; atau seperti Agnes Monica, artis multi talenta; atau seperti Albert Einstein, penemu teori relativitas; atau menjadi seperti Bill Gates, orang terkaya nomor satu di dunia.

Banyak orangtua bertanya-tanya apakah  anaknya bisa menjadi seperti Si A, Si B atau Si C? Ada juga yang bertanya secara lebih umum, “Apakah anakku bisa sukses?”  Atau mungkin pertanyaan yang muncul adalah,”Bisa apa anakku?”  Ada juga yang tidak memikirkannya sama sekali dan hidup mengalir saja seperti air sungai. “Aku hanya ingin anakku bahagia,”katanya.

Entah pertanyaan apa yang muncul di dalam hati kita. Memiliki dan membesarkan anak memang selalu dibarengi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan biasanya pertanyaan itu pada akhirnya berujung pada pertanyaan tentang masa depan anaknya.

Einstein pernah berkata,” Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai ikan dengan kemampuannya untuk memanjat pohon, ia akan selamanya hidup dengan percaya bahwa dia bodoh."

Setiap anak pasti memiliki bakat. Bakat dalam diri anak ada yang sangat mudah terlihat, misalnya seorang anak yang pandai menyanyi sejak kecil, anak yang pandai bicara, atau anak yang pandai menggambar dan melukis. Tetapi lebih banyak bakat yang terpedam dan perlu untuk digali lebih dalam. Ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan orangtua untuk menemukan bakat anak sehingga dapat menilai anak dengan cara yang benar (seperti kutipan dari Einstein) dan mengarahkan untuk mengembangkan bakatnya tersebut.

1.  Perhatikan, Dengarkan dan Berkomunikasilah Dengan Anak

Sangat penting untuk memperhatikan seorang anak sejak dia kecil. Karena semakin dini bakat diidentifikasi dan dikembangkan hasilnya akan semakin baik. 12 tahun pertama hidup seorang anak sangat menentukan dalam mengidentifikasi bakatnya, tahun-tahun ini banyak hal natural yang muncul dalam diri anak. Jika kita memperhatikan anak, maka kita akan dapat melihat hal-hal apa yang menarik perhatiannya. Misalnya ada anak yang tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan alam, berhubungan dengan karya seni atau karya sastra, berhubungan dengan musik, berhubungan dengan mesin atau elektronik, berhubungan dengan makanan dan masakan, atau olahraga. Banyak sekali topik atau bidang yang dapat dieksplorasi di dunia modern ini, kita tidak akan kehabisan bahan jika mau mengalinya.

Dengarkan juga saat anak berbicara, hal-hal apa yang sering dia bicarakan dan tanyakan. Fasilitasi ketertarikan anak. Sediakan berbagai macam sumber yang akan memperkaya pengetahuannya dan memuaskan keingintahuannya.

2. Ikutkan Dalam Berbagai Macam Kegiatan

Tidak ada seorang anak yang lahir dengan sebuah label yang bertuliskan bakatnya. Tanpa memberikan kesempatan untuk anak melakukan berbagai macam kegiatan maka akan sulit melihat area mana yang menjadi kekuatan anak. Saat anak melakukan berbagai macam kegiatan akan terlihat kegiatan apa yang membuatnya bersemangat, senang, bisa dia nikmati dan menimbulkan motivasi. Kegiatan ini bisa berupa kegiatan di dalam rumah, di luar rumah, di sekolah, kegiatan extra-kulikuler, mengikuti kursus, dll.

Pelajaran di sekolah juga dapat menunjukkan kekuatan seorang anak. Walaupun nilai rapor seorang anak belum tentu menunjukkan secara gamblang kekuatannya, tetapi dengan memperhatikan pelajaran apa yang anak mampu kuasai dengan baik juga dapat menjadi petunjuk bagi orangtua. Jika perlu, orangtua bisa juga mencari masukan dari guru-guru di sekolahnya.

3.  Sediakan Waktu & Dukungan

Dibutuhkan waktu untuk mengenali dan dibutuhkan waktu untuk mengembangkan. Sebesar apa pun bakat seorang anak, jika tidak dikembangkan, maka bakat itu akan mati dan sia-sia. Namun juga sebaliknya, banyak bakat yang kelihatannya sepele dan kecil sewaktu mulai dikenali tetapi dengan ketekunan dan kesungguhan hati maka bakat itu menjadi permata yang berharga bagi pemiliknya.

Bahkan anak yang sangat menyukai kegiatan tertentu seperti misalnya bermain piano,  tidak secara otomatis dia akan rajin berlatih dan selalu termotivasi untuk belajar. Pasti akan ada waktu dimana anak itu merasa malas, bosan atau bahkan ingin berhenti. Disinilah dukungan dari orangtua sangat diperlukan. Temukan cara untuk memberikan pengertian, mendorong dan memotivasi untuk terus maju sampai anak tersebut mengembangkan bakatnya hingga maksimal.

Sekali lagi kita bisa belajar dari ungkapan yang dikatakan Einstein,” Genius adalah 1% bakat dan 99% kerja keras.” Tidak ada sesuatu yang berharga yang bisa didapat secara instan. Semua membutuhkan keringat dan usaha yang sungguh-sungguh.

 

There is a true greatness in every child’s life, discover it, nurture it and celebrate it!

 

 

Perlengkapan Sekolah
Pengembangan Guru
Peluang Usaha